Rindu Pulang Ke Toraja
The Kanaan bond – Tiap kali berbicara mengenai kampung tanah Toraja tempat lahir orang’ tua kami,Kami perantau The Kanaan Bond ( ikatan persaudaraan Kanaan yang tinggal kota Bontang Kalimantan Timur selalu ada kerinduan untuk mengulasnya. Mengapa? Karena Toraja itu “Mamali’ “ Ya.. Toraja itu Kerinduan. Karena semua cerita masa kecil orang tua kami ada di Toraja.
Cerita soal turun ke sawah menanam padi, menggembalakan kerbau, sampai menikmati secangkir kopi adalah Nostalgia tentang Toraja.Kami sekarang ada di rantau memilih memperbaiki nasib itu mutlak adalah sebuah pilihan.
Tapi kami anak anaknya pasti selalu merindukan untuk pulang kembali melihat Toraja adalah Pasti. mengapa pasti? Karena Toraja itu Mamali’.. diingat ya,, karena Toraja itu Mamali’(Toraja itu Kerinduan)
Terus, Apa yang menjadi kerinduan kami ?
*Rindu Menikmati Kopi Toraja
Orang Toraja terkenal sebagai Penikmat Kopi Yang Sejati. Hampir semua kalangan baik dari kalangan Pria, Wanita, Anak-Anak tidak lepas dari minuman yang satu ini.
Ketika bangun pagi tradisi kita masyarakat Toraja adalah Menikmati Kopi, tidak lengkap rasanya mengawali hari jika tidak minum kopi. Kadang ada yang masih memakai sarung (mengkalemu’) karena udara dingin khas Toraja, duduk di lumbung-lumbung padi (Alang) sambil melihat hamparan sawah di temani secangkir KOPI TORAJA.
kata anak muda Toraja: “Marasa” kalau posisi sudah seperti itu, pikiran jernih, tanpa beban sedikit pun. Satu juga yang sangat menarik tentang cerita kopi di masa kecil saya adalah ketika tidak ada lauk-pauk untuk makan, kadang Kopi jadi Alternatif Utama.
Kopi yang sudah di seduh disiram ke nasi jadinya kita makan pakai kuah. Sederhana tapi bahagianya luar biasa. Kadang mengingat hal-hal seperti ini membuat kita rindu akan Toraja.
*Rindu Mencicipi Kuliner Lada Katokkon
Untuk hasil panen yang satu ini, saya ngiler untuk bercerita. Lada katokkon atau Capsicum annuum L.var.sinensis) adalah sejenis Cabai atau Lombok primadona khas Tana Toraja. Bentuknya seperti cabai Paprika namun dalam bentuk mini. Jika anda orang Toraja pasti tahu, Cabai yang satu ini Pedasnya minta ampun.
Kadang jadi pelengkap ketika kita memasak makanan khas Toraja seperti Babi. Atau sekedar di tumbuk saja untuk melengkapi menu makanan diatas meja. Suatu kerinduan bahwa jika di toraja kita hanya tinggal memetik buahnya saja di samping rumah, atau di kebun. Tapi jika jauh di rantau orang, semua serba dibeli.
*Rindu Saat Dapat Bungkusan Deppa Tori’
Deppa (Kue) Tori’ , merupakan kue khas Toraja yang menjadi salah satu ole-ole yang tidak boleh ketinggalan untuk anda beli ketika berkunjung ke Toraja. Deppa Tori’ juga biasa kita dapatkan ketika pesta-pesta adat berlangsung di Toraja, karena dijadikan sebagai hidangan untuk menyambut tamu.
“Saya ingat ketika orang tua pulang dari pesta kadang dapat bungkusan deppa tori”.
Jelas bahwa kue yang satu ini tidak pernah jauh dari kehidupan masyarakat Toraja.
*Rindu Masakan Sayur Pangi dan Pamarasan
Saya tidak tahu Sayur Pangi itu bahasa Indonesianya apa, tapi jika di Jawa dikenal dengan “Kluwak”. 1 buah Pangi bisa jadi 3 makanan. Pertama adalah Kulit. Masyarakat Toraja mengolahnya dengan cara di iris-iris tipis lalu di keringkan, kemudian ada Daging Biji kalau di Toraja di kenal dengan istilah “Kaloko Pangi” mengolahnya itu dengan cara di pisahkan dari cangkang Biji yang keras lalu di keringkan.
Nah ketiga adalah Biji. Biji pangi inilah yang ketika sudah diolah menjadi “Pamarrasan”. Pamarrasan adalah cara masyarakat lokal memasak makanan dengan bumbu hitam spesial Toraja yang diolah dari buah Pangi ( di Jawa disebut dengan kluwek). Ini masakan yang bikin rindu untuk pulang Toraja.
*Rindu Duduk Melingkar Menikmati Tuak Toraja sambil “Massalu Nenek”
Nah, Jika anda Lahir dan Besar dalam lingkungan Orang Toraja, Anda pasti Tahu dan Mengenal “Tuak(Ballo’)”. Tuak Toraja sendiri, berasal dari cairan pohon induk atau aren (Borassus flabellifer) yang difermentasi. Ada beberapa daerah di Indonesia sebagai penghasil Tuak tapi untuk Tuak Toraja sendiri diakui oleh para wisatawan lebih segar dan nikmat.
Di Toraja sendiri ada Beberapa Cita Rasa Tuak yang bisa anda coba, mulai dari yang manis hingga yang pahit (pa’buli). Anda bisa membeli Tuak di pasar Tradisional Toraja misalnya di Pasar Makale, Di Pasar Rantepao, atau di warung-warung makan khas Toraja.
Tuak juga jadi pelengkap dalam ritual adat Toraja. Sehingga sering kita jumpai dalam pesta-pesta adat Toraja. Duduk minum tuak bersama sanak keluarga layaknya Peran Tuak adalah Sebagai Alat Sosialisasi (Massalu Nenek)
*Rindu untuk Ikut Dalam Pesta Adat “Male Tongkon”
Pesta adat yang Toraja Lakukan merupakan kerinduan tersendiri jika kita jauh dari Toraja. Mungkin dulu ketika kecil, kita selalu ikut serta tiap ada Pesta entah itu ketika ada panggilan dari sanak keluarga yang lain, tetangga, ataupun Kita sendiri. Biasanya sesuai tradisi di Toraja kita menghadiri pesta-pesta adat dengan membawa persembahan babi atau kerbau kepada Keluarga yang melaksanakan Upacara.
Berbagai macam kesibukan untuk mempersiapkan keberangkatan ke tempat Upacara/Pesta. Kadang sehari sebelum hari H kita mengajak tetangga, keluarga yang lain untuk ikut duduk bersama kita, belum lagi persiapan lain untuk menjamu tamu. Orang Toraja jika membawa Persembahan Hewan dalam Upacara Adat, ada 2 pilihan:
Membawa hewan hidup-hidup, atau sudah di Masak. Kebanyakan adalah membawa Hewan Hidup-Hidup, nanti jika di Lokasi Upacara baru di Potong, dimasak lalu di berikan sebagai jamuan untuk tamu dan warga kampung setempat yang datang gotong royong tapi tidak kala menariknya daging yang mentahnya akan di bagikan satu kampung mereka berhak atau wajib mendapatkannya. Kadang proses-proses seperti ini yang sangat dirindukan Para Perantau
itu dia yang membuat kita rindu pulang ke Toraja. Karena Penjelasan di atas jawabannya hanya didapat di Toraja. Karena kearifan local, budaya dan adat istiadat adalah panggilan untuk pulang. Kita jauh di tanah orang, tapi kerinduan pada tanah kelahiran kita tidak bisa dipungkiri,Sesukses apapun mereka di perantauan, selalu ada kerinduan pulang ke kampung halaman.
Minggu 16 Juli 2023
Kanaan Bontang Kalimantan Timur Indonesia
THE KANAAN BOND
Semuel kombong
Ferry tando layuk
Jumri masarrang
Arianus pakila
Frans lepong
Meyran amos
Aris lottong
Salmon payung allo
Lapu tombi layuk
Sirjhon paseru
Jack pamasi
Vinson
Ruli Lando
Robert Parikki
Yosafat cias
Morison salmon samea
Herman londong bua’
Jhon Jey
Samuel samban
Matius layuk
Esra malisa
Ersan masuru
Toni pulung
Marthen tanan
Sion guspra
Welly layuk
Marthen Minggu
Yunus masarrang
Gamara pasau
Nabang
Bilher Hutapea
Obhet nego ( Nejo)
Marthen kambuno
Sapan
Limbu
Pangdo
Yunus topan
Chris samban
Lomo Payung
Johanis masarrang
Rio daut Padang
Andre pasarin
Yan lepong
Helly layuk
Buddy tandi langi
Samuel rerung
Esson
Jonatan sara’pang
Arianto Sarira
Isak kae
Petu pamasi
Sem nalpa
Karisma biantong
Juhery ro’son
Kristian saman
Yuldan sampe Padang
Bryan
Jufryanto kendek
Susi mayong
Predy pasang
Yandri
Ardi salu
Anton pata’
Frederik paerunan
Yulius kala
Yulius Palamba
Herman Yanto Palamba
Sandro
Fery Paulan
Daniel rombe, Morse
Meyzak duma
Doni amping
Ranny
Prengki pamasi
Brades mangopo
Pither lepong
Weni Marthen rando
Welbes
Dicon perez linggi ( untung )
Damsi
Samuel sampe ( 0tong )
Jhonny layuk
Denti
Ronny Lando
Rijen Lando
Buas kampis
Joni tulak
Musa sa’pang
Ranny
Luther 6669
Daniel bangun
Marthen limba
Andarias malisa
Marbel lobo
Eko trianto tandungan
Lewi manda
Sobe saelan
Jhoni kate
Anton Linggi
David simbong
Toban
Hersil Majid
Tinus buntu lepong
Shogun
Ruben lottong
Leonsius slamet
Antonius pulung
Lias bu’tu bunga’
Romi Sihotang
Enos duma
Yohanis sambe
Lewi Musa
Andarias toto
Herman amma taulabi
Yusak bubun
Rudi cabodo
Peri pamasi
Ayub paseru
Rizal yusuf
Aris limba
Pasarin andri
Jhoni sangga
Sem sangga
Natan lobo
Aris sampe
Marthen lottong
Daniel pasang
Mika Very
Marthen londong
Joel keto
Joel Karaeng
Jefri damba
Parman
Amos pare tandi
Calvin de jando
Aris toding allo
Marthen Rante pabenta
Yan londong
Topa
Nyamin Sesean
Dodong
Ute’
Roni
Ishak rante toding
Wawan baan
Ricky dores
Yosep
Sem tanduk langi
Ripang kbs
Simon kampis
Taliki
Jefri damba
Yansen paseru
Person lamba
Johnatan kaliele
Meri bara’tulak
Merry layuk
Margaretha tampang
Rita Lepong
Ita Sande
Rita londong bua’
Yeri layuk
Martina rede
Crhistina pakiding
Jenni sampe
Rita Yusuf
Suryani Parikki
Rina lando
Loriana sambe
Agustina bone
Novia Lembang
Tina
Agustina salempang
Vera petrus kala’
Bertha pongdatu
Selma paseru
Afrina serang
Damaris tanan
Agustina madatu
Ratte
Erni dacosta
Tabita
Crhis cosmas
Hermin pandung
Jois
Marianitta
Cici
Wanti
Meti Tandi
Revi rebecca layuk
Eva tandungan
Milda tandungan
Jerlin bone
Vina Lobo
Nisa
Naomi sapan
Itha sangga
Serli rante
Selvi djami
Rafa
Yosep kumau
Yoyang
Nano
Handri toban
Ardianus tandi salu
Rai
Sabeth geo
Herman yanto
Yunus toding
Dedi yonathan
Marthen rante
Pian cumau
Yohanis pali’ datu
Sini’bunga’
Marman dhara
Amizon evan parikki
Dedi
Matius buntu
Tata
Sonny ringan
Perus Manurun
Juber arrang
Judid kombong
Sambrias andriansa Rante toding
Pranis
Kupsen Tandi Rerung
Daniel solong
Kairos
Frans panginan
Gideon appang
Jun’ter.s
Etens
Stepanus kamban
Lisa nias duma
Salmon agustinus m
Ronal
Rolan
Jultan tonapa
Yubferi Matarru
Luther bin arjun
Josua polanda
Yandra
Jefri msr 17
Tofan tallulembang
Ferdi patandung
Austin
Ayub yan toding allo
Ardi londong 26
Latundrung 5398
Matius Jaya
Sadri lebang
Agustinus palonda
Salomon agustinus mb
Pius Sunday Saman
Ferdianus patandung
Fredy77
Yulius/bpk Geo