Kita Bukan Perompak di Laut
The Kanaan Bond – Seolah tidak terima PT Freeport Indonesia disebut perompak oleh sebagian orang, Tony Wenas mengaku siap berdiskusi dengan siapapun terkait hal itu.
Tony Wenas adalah Direktur Utama PT Freeport Indonesia yang menjabat kurang lebih selama 6 tahun, terhitung dari 2018 hingga saat ini.
Sementara itu, PT Freeport Indonesia yang dipimpin oleh Tony Wenas berlokasi di wilayah Timika Papua dan mulai beroperasi sejak tahun 1967 silam.
Kehadiran Tony Wenas di perusahaan tambang emas, perak dan tembaga terbesar di Indonesia itu mampu membawa dampak yang cukup signifikan.
Pria kelahiran 1962 itu menghadirkan teknologi-teknologi yang canggih dan mutahir sehingga proses penambangan menjadi cukup mudah untuk dilakukan.
PT Freeport Indonesia sendiri per November 2023 lalu mampu menghasilkan 1,6 miliar pon tembaga dan emas 1,9 juta ons. Maka tidak heran jika perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia.
Namun, di samping keberhasilan PT Freeport Indonesia dalam menguras tambang di wilayah Timika, masih banyak masyarakat Indonesia yang diduga menilai perusahaan ini merampas kekayaan alam yang ada di bumi Cenderawasih.
Hal itu bukan tanpa alasan, masih ada masyarakat yang menilai bahwa hasil dari penambangan emas di wilayah timur Indonesia itu dibawa langsung ke Amerika Serikat.
Dengan kata lain, pengolahan biji emas, perak dan tembaga yang dihasilkan dari wilayah tersebut banyak yang menduga tidak diolah di Indonesia, melainkan Amerika Serikat.
Menyikapi hal itu, Tony Wenas membanta secara terang-terangan terkait isu yang beredar di masyarakat tersebut bahwa PT Freeport Indonesia mengeruk kekayaan Papua.
Menurut Tony, dirinya siap berdebat dengan siapapun agar masalah tersebut tidak berlarut-larut menghantuinya.
“Saya bersedia untuk ngobrol sama siapa saja, soal apa saja mengenai Freeport dan saya akan sangat terbuka, saya bisa menyampaikan semua data-datanya,” kata Tony Wenas dikutip Hops.ID dari kanal YouTube @dreamdotcoid pada Minggu, 12 Mei 2024.
Tony juga mengungkapkan bahwa tidak sedikit yang mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui apa yang diangkut dan dikirim ke Amerika Serikat
“Ada yang bilang wah selama ini Freeport tidak tahu apa yang diangkut gitu ke Amerika. Kita konsentrat kita gak pernah dikirim ke Amerika seumur hidup gak pernah karena jauh sekali,” ungkap Tony Wenas.
Padahal menurutnya, semua itu sudah melalui pemeriksaan yang begitu ketat, termasuk melibatkan pihak Bea Cukai.
Di tambah lagi, Tony menuturkan bahwa di negara Adikuasa itu juga banyak tembaga, maka tidak tidak mungkin mengambil dari Indonesia.
“Di Amerika banyak itu tembaga, setiap kali pengecekan itu ada Bea Cukai yang memeriksa semuanya isinya berapa volumenya dan dilaporkan ke dinas SDM di daerah, semua tercatat,” ucap Dirut PT Freeport Indonesia itu.
Seolah merasa kesal dengan isu yang beredar di masyarakat, Tony Wenas mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia bukan perompak yang mencuri kekayaan alam milik Papua, mereka hanya mengolah dan menjadikan suatu hal yang bermanfaat.
“Kita bukan perompak di laut yang kemudian mana mungkinlah,” tandasnya.